(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA): INVESTASI KESEHATAN YANG TUMBUH DI SEKITAR KITA

Admin distan | 13 Juni 2025 | 338 kali


Oleh: Pande Made Giopany, S.P.

(POPT – Ahli Pertama BPP Kecamatan Sukasada)

 

Tanaman obat keluarga (TOGA) merupakan tanaman yang secara sengaja ditanam maupun tumbuh secara liar yang dapat dijadikan sebagai obat dalam rangka pemenuhan obat di kalangan masyarakat. Indonesia memiliki kurang lebih 7.000 dari 30.000 jenis tumbuhan yang diduga memiliki kegunaan sebagai bahan obat. Jenis tumbuhan yang banyak digunakan sebagai obat antara lain jahe, kencur, temulawak, meniran, pace, dan terdapat pula tumbuhan lainnya.

Salah satu fungsi TOGA adalah sebagai sarana untuk mendekatkan tanaman obat kepada upaya-upaya kesehatan masyarakat meliputi: 1) upaya preventif (Pencegahan) 2). Upaya promotif (meningkatkan atau menjaga kesehatan) dan yang ke 3). Upaya kuratif (penyembuhan penyakit). TOGA diyakini sangat ampuh dalam usaha mengatasi berbagai gangguan kesehatan, dari penyakit yang bersifat ringan hingga penyakit yang sifatnya degeneratif yang dikategorikan penyakit berat dan mematikan. TOGA dapat dijadikan obat yang aman, tidak mengandung bahan kimia, murah, dan mudah didapat.

Melihat potensi besar ini sekaligus untuk menyikapi biaya pengobatan modern yang relatif tinggi, BPP Sukasada mengembangkan lebih dari 50 jenis TOGA. Kegiatan ini tidak hanya menyediakan alternatif pengobatan alami yang lebih ekonomis, tetapi juga mengurangi risiko efek samping bahan kimia sintetis. Keberagaman tanaman obat di BPP Sukasada mencakup berbagai jenis tanaman seperti adas, jahe, kunyit, temulawak, pegagan, sambiloto dan tanaman lainnya.

Sebagai bagian dari kegiatan penyuluhan dan penyebaran informasi, BPP Sukasada telah menyusun buku saku koleksi tanaman obat yang dapat diakses melalui website Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng. Buku ini berisi informasi jenis tanaman, manfaat dan cara penggunaannya. Dengan adanya buku saku digital ini, diharapkan masyarakat dapat lebih mudah mengenal dan memanfaatkan TOGA dalam kehidupan sehari-hari. Selain fokus pada budidaya, BPP Sukasada juga aktif mengadakan edukasi lapangan bagi pelajar, masyarakat umum, maupun instansi terkait. Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk melihat langsung proses budidaya dan pemanfaatan tanaman obat. Kolaborasi dengan berbagai pihak ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya TOGA sekaligus mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengembangannya. Bahkan, masyarakat yang membutuhkan tanaman obat tertentu bisa mendapatkannya di BPP Sukasada sesuai kebutuhan.

Melalui pendekatan edukatif dan kolaboratif, diharapkan semakin banyak pihak yang terinspirasi untuk mengadopsi model serupa. Dengan demikian, TOGA tidak hanya menjadi alternatif pengobatan, tetapi juga bagian dari gaya hidup sehat yang berkesinambungan.

 

Buku Saku Tanaman Obat Keluarga dapat diakses pada:

https://distan.bulelengkab.go.id/informasi/detail/produk-layanan/70_tanaman-obat-keluarga

  

Sumber Pustaka

Anggraeni, D. F. P., Suryati. (2019). Pengaruh Pemanfaatan Aktifasi “Pojok TOGA” terhadap Peningkatan Hasil Belajar dan Peduli Lingkungan Siswa Kelas IV SDN Benowo 1 Surabaya. Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar,8(01), 69-78

Mindarti Susi, Bebet Nurbaeti, 2015. Tanaman Obat Keluarga (Toga) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTN). Jawa barat