Oleh:
Pande Made Giopany, S.P.
(POPT
– Ahli Pertama BPP Kecamatan Sukasada)
Tanaman obat keluarga (TOGA) merupakan tanaman yang secara
sengaja ditanam maupun tumbuh secara liar yang dapat dijadikan sebagai obat
dalam rangka pemenuhan obat di kalangan masyarakat. Indonesia memiliki kurang
lebih 7.000 dari 30.000 jenis tumbuhan yang diduga memiliki kegunaan sebagai
bahan obat. Jenis tumbuhan yang banyak digunakan sebagai obat antara lain jahe,
kencur, temulawak, meniran, pace, dan terdapat pula tumbuhan lainnya.
Salah satu fungsi TOGA adalah sebagai sarana untuk
mendekatkan tanaman obat kepada upaya-upaya kesehatan masyarakat meliputi: 1)
upaya preventif (Pencegahan) 2). Upaya promotif (meningkatkan atau menjaga
kesehatan) dan yang ke 3). Upaya kuratif (penyembuhan penyakit). TOGA diyakini
sangat ampuh dalam usaha mengatasi berbagai gangguan kesehatan, dari penyakit
yang bersifat ringan hingga penyakit yang sifatnya degeneratif yang dikategorikan
penyakit berat dan mematikan. TOGA dapat dijadikan obat yang aman, tidak
mengandung bahan kimia, murah, dan mudah didapat.
Melihat potensi besar ini sekaligus untuk menyikapi biaya
pengobatan modern yang relatif tinggi, BPP Sukasada mengembangkan lebih dari 50
jenis TOGA. Kegiatan ini tidak hanya menyediakan alternatif pengobatan alami
yang lebih ekonomis, tetapi juga mengurangi risiko efek samping bahan kimia
sintetis. Keberagaman tanaman obat di BPP Sukasada mencakup berbagai jenis
tanaman seperti adas, jahe, kunyit, temulawak, pegagan, sambiloto dan tanaman
lainnya.
Sebagai bagian dari kegiatan penyuluhan dan penyebaran
informasi, BPP Sukasada telah menyusun buku saku koleksi tanaman obat yang
dapat diakses melalui website Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng. Buku ini
berisi informasi jenis tanaman, manfaat dan cara penggunaannya. Dengan adanya
buku saku digital ini, diharapkan masyarakat dapat lebih mudah mengenal dan
memanfaatkan TOGA dalam kehidupan sehari-hari. Selain fokus pada budidaya, BPP
Sukasada juga aktif mengadakan edukasi lapangan bagi pelajar, masyarakat umum, maupun
instansi terkait. Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk melihat
langsung proses budidaya dan pemanfaatan tanaman obat. Kolaborasi dengan
berbagai pihak ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya TOGA
sekaligus mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengembangannya. Bahkan,
masyarakat yang membutuhkan tanaman obat tertentu bisa mendapatkannya di BPP
Sukasada sesuai kebutuhan.
Melalui pendekatan edukatif dan kolaboratif, diharapkan
semakin banyak pihak yang terinspirasi untuk mengadopsi model serupa. Dengan
demikian, TOGA tidak hanya menjadi alternatif pengobatan, tetapi juga bagian
dari gaya hidup sehat yang berkesinambungan.
Buku Saku Tanaman Obat Keluarga
dapat diakses pada:
https://distan.bulelengkab.go.id/informasi/detail/produk-layanan/70_tanaman-obat-keluarga
Sumber Pustaka
Anggraeni, D. F. P., Suryati. (2019). Pengaruh Pemanfaatan Aktifasi
“Pojok TOGA” terhadap Peningkatan Hasil Belajar dan Peduli Lingkungan Siswa
Kelas IV SDN Benowo 1 Surabaya. Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah
Dasar,8(01), 69-78
Mindarti Susi, Bebet Nurbaeti, 2015. Tanaman Obat Keluarga (Toga) Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTN). Jawa barat