I Wayan Sudiarta, S.P.
Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Ahli Pertama
Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Busungbiu
Padi
sawah merupakan salah satu tanaman pangan utama yang menjadi sumber makanan
pokok bagi masyarakat. Dalam budidayanya, kesuburan tanah memiliki peran yang
sangat penting dalam menentukan produktivitas tanaman. Salah satu faktor utama
yang mempengaruhi kesuburan tanah adalah tingkat keasaman atau pH tanah.
pH
tanah merupakan salah satu faktor penting yang menentukan kesuburan tanah dan
ketersediaan unsur hara bagi tanaman. Dalam praktik pertanian, terutama pada
budidaya tanaman pangan seperti padi sawah, mengetahui tingkat pH tanah
sangatlah penting untuk menentukan strategi pemupukan yang tepat serta menjaga
keseimbangan nutrisi dalam tanah.
Untuk
mengukur pH tanah secara akurat, digunakan alat pengukur pH tanah yang
dirancang khusus untuk mendeteksi tingkat keasaman atau kebasaan tanah. Alat
ini dapat berbentuk sederhana seperti kertas lakmus dan cairan indikator, atau
lebih canggih seperti pH meter digital dan sensor elektronik. Dengan adanya
alat pengukur pH tanah, petani dapat dengan mudah mengevaluasi kondisi tanah
mereka dan melakukan tindakan korektif, seperti penambahan kapur untuk
menaikkan pH atau sulfur untuk menurunkannya.
Penggunaan
alat pengukur pH tanah tidak hanya membantu meningkatkan produktivitas
pertanian tetapi juga mendukung praktik pertanian berkelanjutan. Dengan
pemahaman yang lebih baik tentang kondisi tanah, petani dapat mengoptimalkan
penggunaan pupuk dan bahan amelioran, mengurangi pencemaran lingkungan akibat
penggunaan pupuk berlebihan, serta meningkatkan efisiensi produksi pertanian.
Oleh karena itu, alat pengukur pH tanah menjadi salah satu instrumen penting
dalam upaya meningkatkan hasil pertanian yang berkualitas.
pH
tanah berpengaruh langsung terhadap ketersediaan unsur hara yang dibutuhkan
tanaman serta efektivitas pupuk yang diberikan. Tanah yang terlalu asam atau
terlalu basa dapat menyebabkan unsur hara tertentu menjadi tidak tersedia bagi
tanaman, sehingga menghambat pertumbuhan dan hasil panen. Oleh karena itu,
pengecekan pH tanah sebelum pemupukan menjadi langkah penting dalam manajemen
pertanian yang berkelanjutan. Dengan mengetahui pH tanah, petani dapat
menentukan jenis dan dosis pupuk yang tepat untuk meningkatkan efisiensi
pemupukan dan hasil panen yang optimal.
Melalui
pemahaman yang baik tentang pH tanah, petani dapat menghindari penggunaan pupuk
yang berlebihan atau tidak sesuai, yang dapat berdampak negatif pada kesuburan
tanah dalam jangka panjang. Oleh karena itu, penerapan teknik pengukuran pH
tanah sebelum pemupukan sangat dianjurkan dalam praktik pertanian modern untuk
mendukung produktivitas yang tinggi dan keberlanjutan ekosistem pertanian.
Daftar Pustaka
Sutedjo, M. M. (2002). Pupuk
dan Cara Pemupukan. Rineka Cipta.
Rachim, A., & Wahyudi, A.
(2015). "Pengaruh pH Tanah terhadap Ketersediaan Unsur Hara pada Tanaman
Padi Sawah". Jurnal Tanah dan Sumber Daya Lahan, 6(2), 123-130.
Nugroho, S. A., & Prasetyo, B. H. (2018). "Evaluasi
Kinerja pH Meter Digital dalam Pengukuran Keasaman Tanah di Lahan
Pertanian". Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi, 15(1), 45-52.