(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

Menggunakan Rhizobacteria Pemacu Pertumbuhan Tanaman/PGPR pada Tanaman Cabai Dan Tomat Bersama Klpk Ternak Werdi Sata Mandala Giri, Desa Cempaga, Banjar, Buleleng, Bali

Admin distan | 26 Juni 2013 | 2853 kali

Oleh Ir. IGA. Maya Kurnia, MSi (PP Madya pada Distanak Kab. Buleleng)

Cabai merupakan salah satu komoditas pertanian yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Komoditas cabai mengandung senyawa-senyawa serta gizi yang sangat berguna bagi tubuh. Kandungan senyawa cabai meliputi : kapsaikin, flavenoid, kapsisidin, kapsikol, dan minyak esensial.  Selain mengandung gizi seperti tersebut di atas, cabai juga sangat bermanfaat bagi mahluk hidup. Bagi hewan, zat kapsaikin pada cabai mampu merangsang burung ocehan untuk gemar bernyanyi (mengoceh). Cabai kering dapat merangsang ayam dan itik untuk bertelur.  Umumnya selain sebagai bumbu masakan, cabai juga dikonsumsi dalam bentuk sambal serta bentuk olahan cabai, seperti cabai kering, saos cabai, pasta cabai, dll.  Cabai yang dipanaskan, diambil bijinya kemudian diberi air jeruk nipis dan garam, dapat menggugah selera makan. Gabungan rasa panas serta pedas yang disebabkan alkaloid kapsaikin, dihasilkan kelenjar dalam plasenta di pangkal buah cabai, membuat orang yang memakannya berkeringat dan bercucuran air mata, namun beberapa saat kemudian akan timbul rasa nyaman.  Khasiat penggugah selera makan tersebut sebenarnya dirangsang oleh minyak atsiri (ditimbulkan cabai saat dikunyah), atau oleh aromanya yang terhirup hidung sebelum disantap. Kapsaikin berfungsi merangsang keluarnya air liur di mulut, juga merangsang kerja lambung sehingga pencernaan menjadi lancar.  Kandungan utama kapsaikin berfungsi sebagai antialergi, karena mampu menumpulkan kepekaan saraf tepi. Selain itu kapsaikin juga dapat mengurangi dan mengeluarkan lendir dari paru-paru sehingga cabai dapat menyembuhkan bronkitis, influensa, sinusitis, dan asma. Selain itu, kapsaikin dapat menghalangi bahaya pada sel trachea, bronchial, dan bronchoconstiction yang disebabkan oleh asap rokok dan polutan lainnya. Kandungan flavonoid dan antioksidan pada cabai berfungsi melindungi tubuh dari kanker. Cabai mampu memperlancar sekresi asam lambung dan mencegah infeksi sistem pencernaan karena adanya kandungan kapsisidin. Kapsikol dalam cabai dapat mengurangi pegal-pegal, sakit gigi, sesak napas, dan gatal-gatal. Oleh karena itu cabai banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku industri obat-obatan koyo. Kandungan kalium dan fosfor tinggi pada Cabai dapat membantu pertumbuhan tulang dan sel baru.  Mengkonsumsi cabai secara teratur juga dapat menunda kerentaan tubuh. Akan tetapi bagi mereka yang sangat sensitif terhadap cabai, apabila dipaksakan dapat mengalami kejang perut dan diare. Meskipun kondisi tubuh cukup kuat menerima masakan pedas, tapi jika berlebihan dapat berakibat fatal bagi kesehatan. Konsumsilah cabai dalam jumlah terukur, sesuaikan dengan kondisi tubuh masing-masing.
(Sumber : http://petunjukbudidaya.blogspot.com/2013/01/kandungan-dan-manfaat-cabai.html)
    
Sedangkan Tomat adalah tumbuhan dari keluarga Solanaceae, tumbuhan asli Amerika Tengah dan Selatan, dari Meksiko sampai Peru.  Siklus hidup tomat singkat, dapat tumbuh setinggi 1 sampai 3 meter, merupakan keluarga dekat dari kentang.  Berdasarkan penampilan, terdapat buah tomat dengan kisaran warna dari hijau ketika masak, kuning, jingga, merah, ungu (hitam), serta belang-belang.  Dari ukuran dan bentuk, orang mengenal kelompok tomat- granola yang bentuknya bulat dengan pangkal buah mendatar dan mencakup yang biasanya dikenal sebagai tomat buah (karena dapat dimakan langsung),  disamping itu juga tomat dengan buah biasanya padat dan dipakai untuk diolah dalam masakan - ceri (tomat ranti) yang berukuran kecil dan tersusun berangkai pada tangkai buah  yang panjang.  Berdasarkan kegunaan dikenal tomat buah, tomat sayur, serta tomat lalapan.
Berdasarkan ketinggian tanamannya, jenis tomat dibagi menjadi 3 golongan utama, yaitu :
Determinate,  golongan ini merupakan yang terpendek diantara tanaman tomat, yakni hanya berkisar antara 50-80 cm saja. Golongan ini tidak bisa tumbuh tinggi karena ujung tanamannya diakhiri dengan rangkaian bunga. Jenis ini relative memiliki umur sangat pendek sehingga dapat cepat dipanen; Intermediate, Pohon Tomat dengan golongan ini termasuk relatif tinggi dan dapat tumbuh hingga mencapai 2m. Namun demikian, meskipun batang tanamannya relatif tinggi umurnya hanya berkisar 4 bulan saja; Hybrida, Golongan ini merupakan hasil persilangan antara golongan determinate dengan intermediate. Karena merupakan persilangan antara keduanya, varietas ini memiliki sifat dari keduanya.  Tomat mengandung vitamin dan mineral. Dalam buah tomat terdapat 30 kalori, vitamin C40 mg, vitamin A 1500 S.I, zat besi, kalsium, dan lain-lain. Karena mengandung zat tersebut makatomat juga berguna bagi orang yang ingin langsing. Zat tersebut bergizi tetapi tidak menggemukkan.  Mengingat berbagai macam zat yang terkandung dalam buah tomat dan sangat berguna bagi manusia maka sudah selayaknya apabila tomat ditanam dan dikembangkan lebih lanjut.

GERAKAN PENANAMAN CABAI DAN TOMAT DI POLYBAG
Media penanaman cabai di polybag sama dengan yang ditanam di lahan sawah, tanah harus gembur dan kaya bahan organik (unsur hara tanaman). Gunakan media tanam tanah, pupuk kompos dengan perbandingan 2 : 1 tambahkan arang sekam lebih bagus atau tanah, arang sekam perbandingan 1 : 1 : 1 tambahkan kapur pertanian atau dolomite satu sendok teh, furadan 3 G 1/2 sendok teh untuk pengendalian nematoda, isi polybag sampai penuh, siram pelan-pelan dan biarkan selama 5-7 hari, baru bisa ditanami. Dan sebagai pupuk awal PGPR/Rhizobacteria Pemacu Pertumbuhan Tanaman dua sendok makan per polybag.  Pemindahan Bibit ke Polybag dipilih bibit  yang sudah berumur 23-30 hari berdaun 3-4 helai siap dipindah tanamkan.  Tanam bibit hingga leher akar, kemudian tutup padatkan dari media tanam sekeliling, siram pelan-pelan.  Lakukan penyiraman, secara rutin dan bila sudah tumbuh kuat letakkan ditempat terbuka, dibutuhkan sinar matahari.  Turus atau ajir dari bambu yang dibelah dibutuhkan untuk menopang batang tanaman, setelah umur tanaman di polybag 1 minggu.  Berikan 2 sdm PGPR setiap minggunya pada tanaman cabai dan tomat dalam polybag sampai waktunya panen.  Perlakuan yang sama juga dilakukan pada Tomat, dimana bibit dipindahkan kedalam polybag setelah mempunyai 5 helai daun, dengan panjang tanaman kurang lebih 10cm.  Media tanam perlu disiram terlebih dahulu dengan PGPR sebelum tanaman dipindahkan. Pindahkan tanaman dengan hati-hati jangan sampai merusak akar tanaman. Pemindahan sebaiknya dikakukan pada sore hari.  


Perawatan tanaman cabai dan tomat dalam polybag lebih mudah karena kondisi tanaman lebih terkontrol dan penularan penyakit lewat akar dapat dihindari.  Perawatan rutin yang perlu dilakukan :  Periksa tanaman setiap hari dari hama dan penyakit. Jika ada hama, ambil dan matikan dengan cara dijepit. Bila ada tanaman yang layu maka segeralah cabut dan buang medianya agar tidak tertular ketanaman lain; Bila ada tanaman yang kurang subur segeralah tambahkan pupuk kompos atau pupuk kandang yang telah matang; Bila tanaman sudah tumbuh besar beri turus/pasak untuk membantu tanaman tomat dapat tegak dengan kokoh; Siramlah tanaman secara rutin, minimal 2 kali sehari yaitu pagi dan sore serta perhatikan pula kadar air pada media tanam jangan sampai terlalu basah;  Lakukan pemangkasan yang berguna untuk merangsang pertumbuhan buah, meningkatkan penerimaan cahaya matahari, menurunkan tingkat kelembaban disekitar tanaman, meningkatkan kualitas buah serta mengurangi resiko penularan hama dan penyakit tanaman. Pemangkasan dilakukan terhadap tunas muda,  pucuk batang utama, daun dan buah.  Makin banyak buah maka makin kecil ukuran dan pemasakan buah makin lama. Pemangkasan terhadap pucuk batang utama dilakukan setelah tangkai bunga yang ke 5. Pemangkasan sebaiknya dilakukan setelah tanaman berumur 4-6 minggu sehingga buah tidak kerdil dan pematangan buah tidak lambat.


Nantinya Cabai dapat dipanen kisaran umur 80-90 hari dilakukan 1-2 kali seminggu menurut kebiasaan dan kebutuhan, usahakan cabang jangan patah. Umur cabai di polybag dengan media tanam yang memadai bisa mencapai 5 – 6 bulan.   Sedangkan panen pertama buah Tomat umumnya pada umur 90hari setelah semai.  Panen berikutnya dapat dilakukan setelah 4-5 hari kemudian sampai buahnya habis.  Petik buah tomat saat berwarna masih kekuningan jingga, karena akan masak sendiri diluar batang. Panen buah pada saat pagi dan sore hari.
Dalam literatur dijelaskan bahwa penggunaan PGPR untuk mencegah penyakit layu bakteri pada tanaman sayur.  Penulis bersama anggota Kelompok Ternak Werdi Sata Mandala Giri  telah mencoba keampuhan PGPR untuk membasmi penyakit layu pada tanaman cabai dan tomat yang ditanam dalam polybag. Tanaman cabai yang daunnya layu setelah disiram PGPR esok harinya kembali pulih dan tumbuh segar.  Pengamatan dilakukan sejak 7hst sampai 28hst.

MENGGUNAKAN RHIZOBACTERIA PEMACU PERTUMBUHAN TANAMAN/PGPR PADA TANAMAN CABAI DAN TOMAT
PGPR (Plant Growth-Promoting Rhizobacteria) adalah bakteri pemacu pertumbuhan tanaman yang hidup berkembang diperakaran tanaman. Bakteri ini memiliki peranan mengikat nitrogen bebas dari alam dan diubah menjadi amonia yang dibutuhkan tanaman. PGPR juga memiliki peran dalam memacu hormon tanaman. Peningkatan hormon tersebut berpengaruh langsung pada pertumbuhan tanaman, sehingga PGPR dapat dikenal sebagai bakteri pemacu pertumbuhan. Selain itu bakteri akar ini juga mampu menyediakan beragam mineral yang dibutuhkan bagi tanaman antara lain zat besi, fosfor dan belerang.  Kelompok Ternak Werdi Sata Mandala Giri, Desa Cempaga, Banjar, Buleleng, Bali telah membuat PGPR  setahun lalu, dan mencoba menggunakannya pada tanaman horti seperti durian, mangga dan manggis.  Sejak bulan April 2013 lalu mereka mencoba menggunakan PGPR pada tanaman cabai dan tomat yang ditanam dalam polybag.  Saat ini sedang dilakukan pengamatan terhadap tinggi tanaman, jumlah daun pada tanaman cabai dan tomat dimaksud mulai dari 7hst, 14hst dan 28hst.  Diperkirakan keberadaan PGPR pada perakaran dengan hidup berkoloni yang berkembangbiak cepat dapat menekan bakteri penyebab penyakit layu, serta memacu tanaman menjadi tumbuh kuat dan daya tahan terhadap penyakit meningkat.  Dosis penggunaan PGPR pada tanaman cabai dan tomat yang dilakukan oleh Kelompok Ternak ini adalah 2sdm setiap minggunya/polybag.

-------------- MARI BERSAMA KEMBALI KE ALAM -------------