(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR)

Admin distan | 23 Juni 2022 | 8035 kali

Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR)

I Gd. Pt. Dharma Aditya,S.P. / BPP Kubutambahan


Plant Growth Promoting Rhizobakteri merupakan Rizobakteri Pemacu Pertumbuhan Tanaman yang penting dan diakui menguntungkan bagi dunia pertanian. PGPR dapat menjadi salah satu solusi ketergantungan terhadap produk pupuk kimia sintetis, sehingga dapat menjaga pertumbuhan pertanian secara berkesinambungan dan mendukung visi secara global mengenai pembangunan, perlindungan dan pelestarian lingkungan yang sudah terlanjur rusak oleh aplikasi pupuk kimia sintetis. Promoting Rhizobacteria adalah sejenis bakteri yang hidup. secara berkoloni menyelimuti akar tanaman. Keberadaan mikroorganisme ini akan sangat baik dalam membantu proses fisiologi tanaman dan pertumbuhannya.

Fungsi PGPR

Fungsi umum PGPR dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman dibagi menjadi 3 bagian (Tenuta, 2006 ; Cattelan, et all, 1999, Kloepper, 1993) :

1.    Pemacu atau perangsang pertumbuhan (biostimulants) dengan mensintesis dan mengatur konsentrasi berbagai jenis zat pengatur tumbuh (fitohormon) seperti auksin, sitokinin, giberelin, dan etilen dalam lingkungan akar

2.    Penyedia unsur hara (biofertilizers) dengan mengikat nitrogen dari udara secara a-simbiosis dan melarutkan unsur hara-P yang terikat dalam tanah

3.    Pengendali patogen tanah (bioprotectans) dengan cara menghasilkan berbagai senyawa atau metabolit anti pathogen.

Kelebihan PGPR

Beberapa bakteri PGPR yang diinokulasikan pada benih sebelum tanam dapat memberi pertahanan pada tudung akar tanaman karena mampu mengurangi keparahan penyakit dumping-off (Pythium ultimatum). Bakteri PGPR mampu memproduksi racun patogen tanaman, misalnya bakteri Bacillus subtilis mampu melawan cendawan patogen. Berikut kelebihan dari PGPR diantaranya :

1.    Menambah fiksasi nitrogen di tanaman kacang – kacangan sekaligus memacu pertumbuhan bakteri fiksasi nitrogen bebas.

2.    Meningkatkan ketersediaan nutrisi, seperti phospat, belerang, besi dan tembaga

3.    Memproduksi hormone dan menambah bakteri cendawan yang menguntungkan

4.    Mengontrol hama dan penyakit tumbuhan

Cara Membuat PGPR

A.   Biang PGPR

Biang PGPR dibuat dari akar bambu sekira 250 gram yang direndam dalam air selama tiga malam.

B.   Bahan :

·       20 liter air

·       ½ kg dedak / bekatul atau 1 liter air cucian beras

·       1 ons terasi

·       1 sdt kapur sirih

·       molase/tetes tebu, air nira gula merah atau gula pasir 2 ons

C.   Cara membuat :

·       campur semua bahan, kemudian didihkan.

·       setelah dingin, campurkan 1 liter “biang PGPR”. Tutup rapat. Diamkan satu hingga dua mingggu.

D.   Adapun cara aplikasi PGPR adalah sebagai berikut :

1.    PGPR Untuk perlakuan benih.

·       Benih yang dibeli dari toko dan diduga mengandung pestisida cuci dulu sampai bersih hingga 3 – 4 kali.

·       Rendam benih dalam larutan PGPR dengan konsentrasi 10 ml per liter air selama 10 menit hingga 8 jam tergantung jenis benihnya. Kemudian anginkan di tempat teduh sebelum dilakukan penanaman.

2.    PGPR Untuk perlakuan bibit. 

·       Jika untuk perlakuan bibit dan stek atau biakan vegetatif lain tinggal direndam beberapa saat saja lalu langsung ditanam. Konsentrasi yang diperlukan adalah 10 ml per liter air.

3.    PGPR Untuk perlakuan pada tanaman. 

·       Buat PGPR dengan konsentrasi 5 ml per liter air.

·       Aplikasi pada tanaman semusim siramkan 1 – 2 gelas aqua larutan tadi  ke daerah perakaran. Jika untuk tanaman tahunan jumlah larutan yang digunakan dapat diperkirakan sendiri sesuai dengan umur dan jenis tanaman, sebagai ukuran adalah siram daerah perakaran sampai basah.