I Gd. Pt. Dharma Aditya,S.P. / BPP Kubutambahan
Plant Growth Promoting
Rhizobakteri merupakan Rizobakteri Pemacu Pertumbuhan Tanaman yang penting dan
diakui menguntungkan bagi dunia pertanian. PGPR dapat menjadi salah satu solusi
ketergantungan terhadap produk pupuk kimia sintetis, sehingga dapat menjaga
pertumbuhan pertanian secara berkesinambungan dan mendukung visi secara global
mengenai pembangunan, perlindungan dan pelestarian lingkungan yang sudah
terlanjur rusak oleh aplikasi pupuk kimia sintetis. Promoting Rhizobacteria
adalah sejenis bakteri yang hidup. secara berkoloni menyelimuti akar tanaman. Keberadaan
mikroorganisme ini akan sangat baik dalam membantu proses fisiologi tanaman dan
pertumbuhannya.
Fungsi PGPR
Fungsi umum PGPR dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman dibagi
menjadi 3 bagian (Tenuta, 2006 ; Cattelan, et all, 1999, Kloepper, 1993) :
1.
Pemacu atau perangsang pertumbuhan (biostimulants)
dengan mensintesis dan mengatur konsentrasi berbagai jenis zat pengatur tumbuh
(fitohormon) seperti auksin, sitokinin, giberelin, dan etilen
dalam lingkungan akar
2.
Penyedia unsur hara (biofertilizers) dengan mengikat nitrogen
dari udara secara a-simbiosis dan melarutkan unsur hara-P yang terikat
dalam tanah
3.
Pengendali patogen tanah (bioprotectans) dengan cara
menghasilkan berbagai senyawa atau metabolit anti pathogen.
Kelebihan PGPR
Beberapa bakteri PGPR yang diinokulasikan pada benih sebelum tanam dapat
memberi pertahanan pada tudung akar tanaman karena mampu mengurangi keparahan
penyakit dumping-off (Pythium ultimatum). Bakteri PGPR mampu
memproduksi racun patogen tanaman, misalnya bakteri Bacillus subtilis
mampu melawan cendawan patogen. Berikut kelebihan dari PGPR diantaranya :
1.
Menambah fiksasi nitrogen di
tanaman kacang – kacangan sekaligus memacu pertumbuhan bakteri fiksasi nitrogen
bebas.
2.
Meningkatkan ketersediaan nutrisi, seperti
phospat, belerang, besi dan tembaga
3.
Memproduksi hormone dan menambah
bakteri cendawan yang menguntungkan
4.
Mengontrol hama dan penyakit tumbuhan
Cara Membuat PGPR
A.
Biang PGPR
Biang PGPR dibuat dari akar bambu
sekira 250 gram yang direndam dalam air selama tiga malam.
B.
Bahan :
· 20 liter air
· ½ kg dedak / bekatul atau 1 liter air cucian beras
· 1 ons terasi
· 1 sdt kapur sirih
· molase/tetes tebu, air nira gula merah atau gula pasir 2 ons
C.
Cara membuat :
·
campur semua bahan, kemudian didihkan.
·
setelah dingin, campurkan 1 liter
“biang PGPR”. Tutup rapat. Diamkan satu hingga dua mingggu.
D.
Adapun cara aplikasi PGPR adalah
sebagai berikut :
1. PGPR Untuk perlakuan benih.
· Benih yang dibeli dari toko dan diduga mengandung pestisida cuci dulu
sampai bersih hingga 3 – 4 kali.
· Rendam benih dalam larutan PGPR dengan konsentrasi 10 ml per liter air
selama 10 menit hingga 8 jam tergantung jenis benihnya. Kemudian anginkan
di tempat teduh sebelum dilakukan penanaman.
2. PGPR Untuk perlakuan bibit.
· Jika untuk perlakuan bibit dan stek atau biakan vegetatif lain tinggal
direndam beberapa saat saja lalu langsung ditanam. Konsentrasi yang diperlukan
adalah 10 ml per liter air.
3. PGPR Untuk perlakuan pada tanaman.
· Buat PGPR dengan konsentrasi 5 ml per liter air.
· Aplikasi pada tanaman semusim siramkan 1 – 2 gelas aqua larutan tadi ke daerah perakaran. Jika untuk tanaman tahunan jumlah larutan yang digunakan dapat diperkirakan sendiri sesuai dengan umur dan jenis tanaman, sebagai ukuran adalah siram daerah perakaran sampai basah.