Jeruk dikenal berasal dari Asia Tenggara, yaitu India, Cina Selatan, dan beberapa jenis dari Florida, Australia Utara, dan Kaledonia. Jeruk besar dapat dijumpai di Kalimantan dan Malaysia. Namun, kini tanaman jeruk dapat dijumpai di seluruh dunia. Jeruk memiliki banyak spesies dari enam genus, yakni Citrus, Microcitrus, Fortunella, Poncirus, Cymedia, dan Eremocirus. Genus yang terkenal adalah Citrus, Fortunella, dan Poncitrus. Namun, yang mempunyai nilai ekonomi tinggi hanyalah Citrus. Spesies jeruk yang terkenal, yaitu sebagai berikut.
Jeruk keprok (C. reticulata), termasuk jeruk siam. Terkenal dengan nama jeruk mandarin.
Jeruk manis (C. sinensis), termasuk jeruk washington navel orange (WNO) yang disebut orange. Jenis jeruk yang termasuk orange adalah sour orange (C. aurantium) yang disebut tanin atau jeruk asam.
Jeruk besar atau jeruk gulung (C. grandis atau C. maxima). Jenis jeruk yang termasuk jeruk besar adalah C. paradisi yang dikenal dengan jeruk dewata (grape fruit) atau pomelo.
Jeruk nipis (C. aurantifolia) yang biasa disebut lemon (lime) tidak dapat dikupas. Jenis jeruk yang termasuk lemon adalah (untuk minuman).
Jeruk purut (C. hystrix) termasuk jeruk sambal (C. amblycarpa), juga disebut lemon (tidak dapat dikupas).
Jeruk ponsil (C. trifoliata atau Poncirus trifoliata) berdaun tiga-tiga.
Spesies jeruk yang penting, walaupun nilai ekonominya rendah adalah jeruk RL, jeruk JC, jeruk tonsil (Poncirus trifoliata), jeruk uwik (C. cleopatra), dan jeruk tanim (C. aurantium). Hal ini karena jeruk tersebut dapat digunakan untuk batang bawah (rootstock) dalam perbanyakan jeruk.
Di Indonesia, tanaman jeruk keprok dan siam terdapat di Garut, Tawangmangu, Madura, Sumatera Barat, dan Kalimantan Barat. Sementara itu, jeruk besar atau pompel moes terdapat di Sumedang, Madiun, dan Pacitan. Tanaman jeruk manis diduga berasal dari daerah perbatasan antara Cina dan Vietnam. Kini, jeruk manis telah menyebar ke seluruh daerah tropis dan subtropis di dunia. Rasanya manis segar, lain dengan jeruk mandarin (keprok dan siam).
Sejak tahun 1970, kondisi tanaman jeruk di Indonesia mengalami degradasi dan hampir mengalami kehancuran karena terserang penyakit virusyang sangat membahayakan, yakni CVPD dan tristeza. Namun, petani tidak jera, bahkan kini mulai mengembangkannya lagi. Di Jawa Tengah banyak sawah yang berubah menjadi kebun jeruk siam karena banya keuntungannya.
Download disini