(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

LABU MADU/BUTTERNUT SQUASH (Cucurbita moschata)

Admin distan | 09 Oktober 2019 | 8233 kali

 

Oleh : Ir. IGusti Ayu Maya Kurnia, M.Si

PP Madya pada Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng

 

Budidaya tanaman Labu Madu/butternut squash ini tergolong sangat mudah, seperti jenis labu atau waluh pada umumnya. Hanya saja bagi yang ingin mendapatkan benih kualitas terbaik harus impor dari Belanda. Tanaman labu madu juga memerlukan para-para supaya dihasilkan buah yang berkualitas. Langkah pertama yang dilakukan untuk budidaya tanaman labu madu adalah penggemburan tanah, lalu pembuatan bedengan dengan lebar 1 meter dan tinggi 15-20 cm. Untuk jarak antar bedengan sekitar 4 meter. Siapkan kebutuhan kapur pertanian sekitar 10-12 karung, kebutuhan pupuk kandang sekitar 10-15 Ton/ha dan pupuk NPK Phonska sekitar 8-10 karung. Seminggu sebelum ditutup mulsa lebih baik disemprot dengan agen hayati dan asam humat dosis 4 liter per Ha. Pembuatan para-para atau tempat merambat membutuhkan kayu penyangga yang kuat. Setelah lahan siap dengan jarak 1 x 4 meter (double row), jarak antar tanaman butternut squash adalah 1 meter di kanan dan bersela 1 meter di kiri (double row) jarak antar baris 50 cm. Namun sebelum disemai benih perlu dilakukan seed treatment dengan perendaman di air yang ditambah PGPR. Mulailah menanam benihnya di dalam ruangan selama 3 minggu. Tanamlah biji dengan kedalaman sekitar 2,5 cm. Usahakan tanah dalam keadaan lembab hingga akhirnya dipindahkan ke lahan yang lebih luas. Pilihlah tempat yang hangat dan cerah untuk menanam. Labu madu menyukai tempat dengan paparan sinar matahari penuh dan kondisi hangat agar tetap tumbuh. Usia penanaman bibit setelah 2-3 disemai. Labu madu menyukai tanah yang subur dan pengairan yang baik. Jika tanah tidak subur maka campurlah dengan pupuk kompos. Berilah jarak sekitar 3 kaki persegi pada masing-masing tanaman. Jika ingin menanamnya langsung maka tanamlah benih di lahan yang telah digemburkan. Labu madu dapat tumbuh dengan baik jika ditanam pada lahan yang berbukit-bukit. Buatlah timbunan dengan tinggi sekitar 7,6 cm untuk setiap labu. Galilah lubang sekitar 2,5 cm di setiap bukit dan tanamlah 4-5 biji/lubang. Tutuplah biji dengan tanah dan tekan-tekan dengan lembut. Untuk perawatan dilakukan pemupukan dengan menggunakan 2 cara yaitu di ocor dan disemprot. Komposisi pupuk kocor 20 kg pupuk kandang, 1 kg NPK Mutiara, 1 kg agen hayati, kemudian dilarutkan dalam 200 liter air dan diaduk setiap hari hingga satu minggu. Hasil larutan tersebut diencerkan menjadi 400 liter. Kebutuhan kocor pertanaman sekitar 250 ml. Komposisi pupuk daun 500 ml kalsium super, 500 gram gandasil D, 500 ml hormone pertumbuhan yang dilarutkan dalam 200 liter air. Pemupukan kocor dan daun seminggu sekali, dengan jeda dari 3-5 hari kocor dan semprot. Siramlah tanaman labu madu secara teratur. Jagalah kelembaban tanah selama musim panas dengan menyiramnya setiap hari. Jagalah tanaman agar terhindar dari hama. Meskipun biasanya hama tidak tertarik pada tanaman ini hingga akhir musim tanam. Namiun, jika labu madu telah dihinggapi serangga atau hama penggerek lainnya, maka harus ditindak, bisa dengan cara menyingkirkannya dengan tangan. Kendala tanaman butternut squash akan terserang hama, bakteri/fusarium dan daun puret. Untuk langkah pencegahan dari layu bakteri/fusarium dengan pemakaian PGPR, mencegah gejala puret, pemakaian insektisida berbahan aktif abamectin. Pencegahan serangan cendawan menggunakan bahan aktif mankozeb, dan serangan lalat buah dengan membuat perangkap petrogenol ataupun dengan pembungkusan buah pasca pembungaan. Panen dapat dilakukan ketika tanaman sudah berusia 85-90 hari. Ciri-ciri buah yang sudah siap untuk dipanen seperti tangkai buah pada tangkal sudah berubah warna, dari hijau berubah ke coklatan. Warna buah sudah coklat mengkilap. Untuk grading butter squash ada 2 ukuran yaitu Grade A dengan berat 1-2 kg Grade B dengan berat 500 – 900 gram. Tunggulah sampai labu telah masak. Jentikkan kuku tangan Anda pada labu, jika tidak berdenting maka pertanda labu sudah masak. Jika menunggu terlalu lama untuk dipanen akan menyebabkan pembusukan lebih cepat. Labu madu yang telah masak siap untuk dipanen. Potonglah labu yang merambat. Gunakan pisau yang tajam. Bilaslah kotoran yang menempel di permukaan kulitnya. Simpanlah buah yang telah dipetik di tempat yang sejuk dan kering. Labu madu dapat bertahan hingga beberapa bulan.

https://bibitonline.com/artikel/cara-budidaya-tanaman-butternut-squash-atau-labu-madu