Tanaman kelor (Moringa oleifera L.) merupakan salah satu jenis tanaman perdu yang mudah tumbuh di daerah tropis. Tanaman kelor dapat tumbuh subur di daerah dataran rendah sampai daerah dataran tinggi sampai ketinggian 700 meter di atas permukaan laut. Tanaman kelor dapat tumbuh pada daerah tropis dan subtropis pada semua jenis tanah serta tahan terhadap musim kering dengan toleransi terhadap kekeringan sampai 6 bulan. Hal tersebut menyebabkan tanaman ini cocok dibudidayakan di Indonesia yang merupakan salah satu negara beriklim tropis.Tanaman kelor (Moringa oleifera L.) merupakan salah satu jenis tanaman perdu yang mudah tumbuh di daerah tropis.
Tanaman kelor dapat tumbuh subur di daerah dataran rendah sampai daerah dataran tinggi sampai ketinggian 700 meter di atas permukaan laut. Tanaman kelor dapat tumbuh pada daerah tropis dan subtropis pada semua jenis tanah serta tahan terhadap musim kering dengan toleransi terhadap kekeringan sampai 6 bulan. Hal tersebut menyebabkan tanaman ini cocok dibudidayakan di Indonesia yang merupakan salah satu negara beriklim tropis.Dalam budidaya tanaman kelor, hal pertama yang perlu diperhatikan adalah tentang proses penyemaian benihnya. Proses penyemaian benih tanaman kelor dapat dilakukan secara organik. Salah satu tujuan menyemai benih tanaman kelor dilakukan dengan sistem organik adalah agar tanaman kelor yang tumbuh nantinya memiliki kualitas unggulan dan sehat ketika dikonsumsi. Seperti diketahui bahwa ada beberapa macam hasil tanam di pasaran yang tidak ditanam dengan sistem organik terkadang masih mengandung bahan kimia. Hal tersebut tentu saja tidak baik bagi kesehatan konsumen apabila zat-zat kimia tersebut secara tidak langsung masuk ke tubuh manusia melalui sayuran atau bahan makanan lainnya yang dikonsumsi.
Adapun langkah-langkah cara penyemaian benih tanaman kelor dengan sistem organik adalah sebagai berikut :
Agus Ary Subakti/BPP Seririt
Sumber :