(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

Bayam Merah

Admin distan | 23 April 2015 | 20427 kali

Oleh : Ir. IGA. Maya Kurnia, M.Si/PP. Madya Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Buleleng

Bayam (Amaranthus spp.) merupakan tumbuhan yang biasa ditanam untuk dikonsumsi daunnya sebagai sayuran hijau, dikenal sebagai sayuran dengan sumber zat besi yang penting. Tanaman bayam berasal dari Amerika dan mudah tumbuh tersebar di daerah tropis dan subtropis di seluruh dunia. Tanaman bayam semula dikenal sebagai tumbuhan hias. Dalam perkembangan selanjutnya, tanaman bayam dipromosikan sebagai bahan pangan sumber protein, terutama untuk negara-negara berkembang.  Bayam termasuk anggota keluarga Amaranthaceae. Dikenal sebagai Amaranthus spp. Amaranth dalam bahasa Yunani berarti everlasting (abadi).
Bayam yang biasa dikonsumsi sebagai sayuran dikenal dengan bayam cabutan (bayam sekul) dengan 3 varietas bayam yang termasuk kedalam Amaranthustricolor, yaitu : (1). Bayam hijau biasa, yang berwarna hijau keputih-putihan, bayam merah (blitum rubum); (2). Daun dan batang bayam merah mengandung cairan warna merah. Selain A. Tricolor terdapat bayam jenis lain; (3). Bayam kakap (A. Hybridus) bayam duri (A. Spinosus) dan bayam kotok/bayam tanah (A Blitum).  Jenis bayam yang sering dibudidayakan adalah A. Tricocor dan A. Hybridus sedangkan jenis bayam lainnya tumbuh liar.
Deskripsi tanaman bayam, annual. Batang utama tegak dengan beberapa cabang lateral membentuk semak dalam pertumbuhannya. Beberapa jenis bayam memiliki cabang lateral lebih pendek. Tinggi tanaman dapat mencapai 150 cm. Batang terutama hijau muda atau kemerahan. Daunnya sederhana dengan tulang daun yang jelas berkisar dari warna hijau muda, hijau sampai kemerahan. A. tricolor termasuk jenis varietas bayam cabut. Varietas lainnya adalah A. dubius yang termasuk bayam petik dengan daun lebar berwarna hijau tua atau kemerah-merahan dengan masa vegetatif yang lebih lama daripada bayam cabut serta A. cruentus yang dapat dijadikan bayam cabut maupun bayam petik dengan daun lebar dan berwarna hiaju keabuan, namun lebih cocok tumbuh di dataran tinggi. Kandungan Gizi : Vitamin A, BI, B2 dan C serta unsur Ca, Fe, dan P. Penanaman melalui benih yang ditebar langsung (bisa dengan alur atau tebar merata).  Setelah tanaman cukup besar dilakukan panen yang sekaligus merupakan penjarangan tanaman (3-4 MST) pada bayam cabut dan 1-1.5 BST pada bayam petik dengan interval waktu pemetikan seminggu sekali.  
Berbeda dengan bayam hijau, bayam merah memiliki batang dan daun yang berwarna merah. Memiliki tinggi batang sekitar 0.4-1 mtr dan bercabang, batang lemah dan berair, daun bertangkai, berbentuk bulat telur serta pangkal runcing berwarna merah. Budidaya bayam merah cukup menguntungkan. Maklum, sayuran ini tak mengenal musim alias dapat tumbuh sepanjang tahun. Tanaman ini dapat dibudidayakan di daerah yang beriklim panas maupun dingin. Namun, bayam merah tumbuh subur di dataran rendah pada lahan terbuka yang udaranya agak panas. Bayam merah membutuhkan waktu panen 20-25 hari sejak ditanam. Pada usia tersebut, bayam merah masih segar dan belum sempat terkena hama atau penyakit. Itu sebabnya, sayuran ini baik bagi tubuh. Panen bayam merah ini tergolong lebih cepat dibandingkan bayam biasa yang membutuhkan waktu panen sekitar 30 hari. Saat dipanen, bayam merah sudah memiliki tinggi sekitar 20 sentimeter (cm).  Namun, untuk dapat berbunga dan menghasilkan biji, bayam merah harus dibiarkan sampai usia 45-50 hari. Nah, sebelum biji ditanam, lahan sebaiknya dicangkul dulu sedalam 20 cm hingga 30 cm supaya gembur, dan usahakan lahan mendapatkan cahaya matahari penuh. Tiga hari sebelum biji ditanam, lahan ditebar pupuk kandang. Bayam relatif tahan terhadap pencahayaan langsung karena merupakan tumbuhan C4. Batang berair dan kurang berkayu. Daun bertangkai, berbentuk bulat telur, lemas, berwarna hijau, merah, atau hijau keputihan. Bunga dalam tukal yang rapat, bagian bawah duduk di ketiak, bagian atas berkumpul menjadi karangan bunga di ujung tangkai dan ketiak percabangan. Bunga berbentuk bulir. Bijinya berwarna hitam, kecil dan keras.
Pembibitan bisa dilakukan dengan menebar biji langsung di atas tanah. Bisa juga disemai dulu di atas polibag. Setelah tiga minggu, bibit akan muncul dan siap dipindahkan ke lahan yang lebih luas. Bibit bayam ditanam dengan jarak tanam 50cmx30 cm. Agar tahan hama, pemupukan organik dan penyiraman harus teratur dilakukan. Nah, setelah tiga atau empat minggu, bayam merah sudah bisa dipanen dan dijual.
Bayam merah dapat dibuat lalapan, sayuran berkuah hingga salad. Bayam ini juga memiliki sejumlah manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh kita.  Sama halnya dengan bayam hijau, bayam merah juga memiliki kandungan zat yang banyak didalamnya. Pada bayam ini terdapat unsur kimia alami yang bisa membantu kesehatan pada tubuh. Kandungan zat kimia yang bisa ditemukan adalah protein, lemak, karbohidrat, kalium, zat besi, amarantin, rutin, purin serta vitamin A,B, dan C. Secara umum bayam memiliki fungsi sebagai peningkat kerja ginjal dan melancarkan pencernaan. Apalagi dengan bayam merah, akar bayam bisa dimanfaatkan sebagai obat disentri. Dengan kandungan serat yang tinggi, bayam ini juga membantu melancarkan buang air besar. Selain itu daun bayam ini dapat dijadikan sebagai bahan infus karena mengandung 30% per oral yang bisa meningkatkan kadar besi serum, hemoglobin serta mengurangi anemia. Tentu tidaklah rugi jika kita mengkonsumsi bayam apalagi jenis bayam yang berwarna merah. Tidak hanya digunakan sebagai bahan masakan, namun bayam ini pun memiliki kegunaan yang begitu komplit. Dari daun hingga akarnya pun menghasilkan banyak manfaat.  Daunnya bisa digunakan sebagai bahan pembuat air infus, batang bayam juga bisa digunakan sebagai obat disentri : dengan cara mencuci 10 batang akar bayam merah sampai bersih lalu tumbuk sampai halus. Tambahkan garam halus seujung sendok teh sambil diaduk rata, lalu saring. Untuk pengobatan, minum air saringannya sekaligus., serta untuk akar bayam merah dapat digunakan sebagai obat anti malaria dan deman berdarah.
Perbedaan dari kedua bayam ini hanya pada warnanya. Bayam hijau memiliki kandungan klorofil dan betakaroten lebih tinggi daripada bayam merah. Sedangkan bayam merah mengandung betasianin dan antosianin-pigmen alami yang lebih tinggi daripada bayam hijau. Bayam hijau dan merah mempunyai sifat anti oksidan, anti kanker, anti hipertensi, dan anti hiperglikemik.  Dengan antioksidan yang tinggi, bayam hijau dan merah memiliki manfaat anti aging yang sama kuat.  Namun, warna bayam yang lebih gelap, baik itu merah maupun hijau, memiliki kandungan nutrisi dan gizi lebih tinggi daripada bayam yang berwarna lebih terang. Bagi penderita kadar asam urat tinggi, artritis, dan peradangan di saluran cerna sebaiknya tidak terlalu banyak mengonsumsi bayam.
Sumber:kompashealth.com&aneka-khasiat.blogspot.com